Cari Blog Ini

Jumat, 30 April 2010

Pengalaman Membuat Milis

Selain Blog saya juga mempelajari tentang milis atau mailing list. Berbeda ngan Blog Milis lebih bersifat intern dalam penyampaian pesan. Milis adalah group diskusi di internet dimana setiap orang bisa berlangganan dan berikutserta didalamnya. Anggota milis dapat membaca surat dari orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya. Secara sederhana, milis adalah sebuah daftar alamat email yang mempunyai kesukaan/kepentingan yang sama.
Manfaat MilisMelalui milis, dapat diketahui beragam informasi.
  1. Semua anggota di suatu milis dapat menerima informasi-informasi yang hanya disiarkan di milis tersebtu karena ketika seorang anggota di dalam daftar mengirim catatan ke grup tersebut, e-mail akan disiarkan ke semua anggota daftar.
  2. Para anggota milis akan selalu merasa terkinikan (up-to-date) dengan adanya diskusi berbasis web ini, yang membuat setiap berita yang masuk ke dalam milis menjadi pesan baru di setiap inbox anggotanya.

Pengalaman Menarik Membuat Blog

Blog? Apa sih Blog Itu?

Itulah pertanyaanku sebelum mengetahui Blog. Aku berfikir mungkin blog itu sama dengan email atau jejaring sosial lainnya. Awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan Blog. Mungkin karena ketidaktahuan saya tentang blog.

Semuanya berawal ketika saya mengikuti mata kuliah Komputer. Saat itu membahas tentang Blog. Awalnya memang agak sulit karena ini adalah hal yang baru bagi saya. Kesulitan - kesulitan yang saya alami dalam membuat blog sedikit demi sedikit mulai teratasi. Mulai dari cara membuat blog, memposting artikel, dan dan menerbitkannya.

Kini saya pun tahu manfaat blog. Ternyata Blog itu sangat mengasyikan karena kita dapat berbagi ilmu dengan orang lain. Mungkin itulah sidikit pengalaman saya tentang membuat blog.

Kamis, 29 April 2010

Berbahaya ! Anak Dibawah Umur 12 Tahun Dilarang Menggunakan Ponsel

Bahkan menurut fisikawan dan ahli di bidang radiasi, anak usia remaja pun sebaiknya hanya menggunakan ponsel untuk mengirim pesan singkat (SMS) saja, bukan untuk berbicara atau melakukan panggilan.

"Anak bukanlah orang dewasa yang bertubuh kecil, mereka tak seharusnya menggunakan ponsel sebelum usia 12 tahun," ujar Profesor Lawrie Challis, mantan kepala Mobile Telecommunications and Health Research programme (MTHR) seperti dilansir dari Dailymail, Sabtu (24/4/2010).

Profesor Challis mengatakan, hal tersebut memang masuk akal, karena sistem kekebalan tubuh anak-anak masih berkembang dan kita tahu bahwa mereka lebih sensitif terhadap hal-hal lain, seperti ultra-violet dari sinar matahari.

Sayangnya, banyak orangtua yang merasa tenang jika membekali anaknya ke sekolah dengan ponsel karena bisa memantau anak dengan mudah.

Tapi bagi Profesor Challis, alasan-alasan tersebut bukanlah ide yang baik. Kecuali jika memang ada alasan keamanan tertentu yang harus dilakukan.

Rekomendasi ini datang dari MTHR, dimana Profesor Challis masih menjadi anggota, yang meluncurkan hasil penelitian mereka selama 30 tahun tentang risiko penggunaan ponsel terhadap 250.000 warga Eropa, 100.000 warga Inggris termasuk partisipan anak-anak.

Peneliti mendata jumlah panggilan pada masing-masing ponsel partisipan dan membandingkannya dengan catatan kesehatan, untuk menentukan apakah ponsel memicu atau memperburuk kanker, termasuk kanker telinga, kulit dan otak.

Studi ini juga melihat apakah ponsel meningkatkan kemungkinan penyakit saraf seperti Alzheimer, Parkinson dan multiple sklerosis, stroke dan penyakit jantung, serta kondisi yang kurang serius seperti sakit kepala dan gangguan tidur.

Hasilnya, mereka yang berusia di bawah usia 12 tahun, yang memang dibekali ponsel oleh orang tuanya, paling rentan terhadap semua dampak negatif dari penggunaan ponsel.

Dan menurut para peneliti dari Imperial College London, hasil ini memang akan mengejutkan banyak orangtua. Tapi jika keadaannya mendesak dan anak-anak memang tidak bisa tanpa dibekali ponsel, pilihanya adalah dengan membekali anak ponsel beserta handset yang memang dirancang untuk anak.

"Jika orangtua khawatir, mereka dapat memantau anak-anak cukup dengan melakukan panggilan singkat, atau menggunakan perangkat hands-free," ujar John Cooke, direktur eksekutif Mobile Operators Association.

Menurutnya, orangtua harus bisa menimbang-nimbang antara manfaat jaminan nyata yang diberikan oleh teknologi ini terhadap kemungkinan efek kesehatan masa depan yang tidak diketahui.


Sumber : detikhealth.com

SERBA - SERBI TENTANG KISTA
KISAH si Rina yang gelisah ketika diberi tahu oleh dokter A untuk operasi karena menderita kista indung telur. Setelah berkonsultasi dengan dokter B dan C semakin tambah gelisah dan bingung karena jawabannya pun bermacam-macam. Ada yang bilang perlu operasi tetapi ada yang bilang tidak perlu. Bingung?

Itulah kista, suatu organ yang membesar dan di dalamnya berisi cairan, seperti sebuah balon yang berisi air. Pada wanita, organ yang paling sering menjadi kista adalah indung telur. Tidak ada ketentuan apakah indung telur kiri atau kanan yang sering menjadi kista. Pada kebanyakan kasus kista justru tidak memerlukan operasi.

Peran Indung Telur
Setiap wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Ukuran normalnya sebesar biji kenari. Setiap indung telur berisi ribuan telur yang masih muda, sering disebut juga follicle. Setiap bulan follicle tersebut membesar dan satu di antaranya membesar sangat cepat dan menjadi telur yang matang. Pada peristiwa ovulasi, telur yang matang ini keluar dari indung telur dan bergerak ke rahim melalui saluran telur. Apabila sel telur yang matang ini tidak dibuahi, follicle akan mengecil dan menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai siklus haid pada seorang wanita. Jikalau ada gangguan proses siklus ini maka akan terjadi apa yang disebut kista.

Jenis Kista
Ada 4 macam kista indung telur. Kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista kelenjar (cystadenoma). Sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana terjadinya kista. Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari keempat kista ini yang paling banyak dan justru sering mengecil sendiri seiring dengan membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.

Sebagian besar kista tanpa gejala dan diketahui secara kebetulan pada waktu periksa dokter. Menurut pengalaman, diketahuinya menderita kista indung telur biasanya sewaktu periksa check up atau sewaktu periksa karena sebab lain.

Selain itu juga dapat timbul gejala yang khas untuk kista indung telur dan sangat terkait dengan jenis kista indung telur.

- Kista Fungsional. Sering tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila disertai komplikasi seperti terpuntir atau pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Kista fungsional ini paling sering terjadi dan sangat jarang pada dua indung telur. Ia bisa mengecil sendiri dalam waktu 1-3 bulan.

- Kista Dermoid. Kista ini terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah.

- Kista Cokelat (endometrioma). Terjadi karena lapisan di dalam rahim (yang biasanya terkelupas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah), tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid, yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa pada satu atau dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid atau sexual intercourse.

- Kistadenoma. Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti kandung kencing sehingga dapat menyebabkan semacam ''beser''.

Apakah Bahaya?
Salah satu bahaya yang ditakuti ialah apabila kista tersebut menjadi ganas. Sekalipun tidak semua kista mudah berubah menjadi ganas. Berdasar kajian teoritik, kista fungsional yang paling sering terjadi dan sangat jarang menjadi ganas. Sebaliknya kistadenoma yang jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia di atas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

Bahaya lain dari kista adalah apabila terpuntir. Kejadian ini akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan memerlukan tindakan darurat untuk mencegah kista jangan sampai pecah. Apabila kista tersebut sampai pecah bisa mengakibatkan hal-hal yang sangat berbahaya bagi penderita. [DR. dr RM Widjajanto, SpOG/smc/tyo/foto: istimewa]

Pengertian Pemanasan global / Global warming

Pemanasan global / Global warming adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya

Sabtu, 24 April 2010

percil-cover.gif (38831 bytes)

Kita Teruskan Semangat Ibu Kartini


TIDAK seperti biasanya Putri bangun pagi sekali. Begitu bangun ia langsung mandi, tapi tidak segera mengenakan seragamnya melainkan minta bantuan ibu agar dipakaikan kain dan kebaya.

"Lho! Kok malah pakai kebaya, emangnya ada apa?" tanya ibu putri. "Kan sekarang di sekolah ada perayaan Hari Kartini Bu, Putri diharuskan mengenakan pakaian nasional," timpal Putri cepat.

"Oh begitu, untung kamu bangun pagi sekali sehingga Ibu bisa mendandani kamu sebelum pergi ke kantor. Kamu sih tidak bilang-bilang kalau hari ini harus pakai kebaya," kata ibu Putri seraya melilitkan kain panjang di tubuh Putri.

Ya.., hampir semua murid sekolah mengetahui apa arti tanggal 21 April. Tanggal ini selalu diperingati bangsa Indonesia sebagai hari besar nasional, karena pada tanggal tersebut (21 April 1879) lahir seorang perempuan yang kemudian dikenal sebagai pejuang hak dan derajat bagi kaumnya. Siapa dia? Tidak salah lagi, Ibu Raden Ajeng Kartini.

Untuk memperingati kelahirannya, biasanya murid-murid sekolah, khususnya yang perempuan, diharuskan mengenakan busana daerah. Berbagai perlombaan pun digelar dan yang dilombakan umumnya seputar kegiatan yang biasa dilakukan wanita, seperti memasak, merangkai bunga atau cara berbusana.

Sebenarnya sih tidak ada hubungan antara jenis pakaian serta perlombaan yang bersifat kewanitaan, dengan hak-hak wanita yang diperjuangkan Ibu Kartini. Tetapi dengan berbusana daerah, paling tidak kita bisa mengenang sosok Ibu Kartini adalah wanita yang anggun tetapi memiliki semangat juang tinggi.

Di antara teman-teman mungkin banyak yang heran dan bertanya-tanya mengapa sih masalah perempuan selalu lebih ditonjolkan ketimbang pria? Lihat saja ada Hari Kartini dan Hari Ibu, tapitidak ada Hari Bapak. Selanjutnya di TNI dan kepolisian, wanitanya selalu disebutkan. Misalnya ada Kowad (korps Wanita Angkatan Darat), Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut), Wara (Wanita Angkatan Udara) dan Polwan (Polisi Wanita). Tetapi untuk anggota TNI dan polisi pria tidak disebut pria angkatan darat, pria angkatan laut atau pria angkatan udara dan polisi pria.

Kita akan memaklumi hal itu jika mengetahui sejarah perjuangan kaum perempuan dalam rangka menyamakan hak dan derajtnya dengan pria.

Ibu Kartini-lah yang pertama kali berani menentang tradisi masyarakat saat itu yang tidak mengijinkan wanita bersekolah, apalagi ke jenjang pendidikan tinggi. Masyarakat menganggap wanita tidak perlu sekolah karena nantinya toh mereka akan ke dapur juga.

Tetapi Ibu Kartini tidak bisa menerima hal itu. Ia menyadari pentingnya pengetahuan dan wawasan bagi seorang perempuan. Bukankah yang melahirkan dan mendidik anak-anak, adalah seorang ibu. Apa jadinya jika seorang ibu tidak mempunyai wawasan? Tetunya akan melahirkan generasi yang bodoh. Sehingga perempuan haruslah pintar dan berwawasan. Untuk memiliki pengetahuan yang cukup maka perempuan harus mempunyai kedudukan dan hak yang sama dengan pria. "Bukankah perempuan itu adalah manusia juga?" tulis Kartini dalam suratnya yang ditujukan kepada sahabatnya, Ny. Abendanon. Surat-suratnya itu dikumpulkan dan dibukukan serta diberi Nama "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Kartini memang sedikit lebih beruntung di banding perempuan-perempuan lainnya. Sebagai keturunan ningrat, Kartini sempat bersekolah dan berteman dengan anak-anak Belanda meski hanya sampai sekolah rendah (SD). Di usianya yang ke 12 tahun, seperti perempuan-perempuan Jawa lainnya di masa itu, Kartini harus berhenti sekolah dan dipingit. Padahal semangat Kartini untuk terus bersekolah sangat tinggi. Ia amat sedih harus meninggakan bangku sekolah dan menjalani hari-hari yang membosankan di rumahnya yang luas.

Kendati ayahnya, Raden M.A.A. Sosroningrat sangat sayang kepada Kartini tetapi ia tak kuasa menentang tradisi dan menikahkan Kartini di usia relatif muda.

Padamkah Cita-cita Kartini? Ternyata tidak. Setelah menikah dengan Bupati Rembang R.A. Djojo Adiningrat yang usianya jauh lebih tua, Kartini membuka sekolah sederhana. Dengan sarana seadanya

Ibu Kartini memberikan pengetahuan kepada murid-murid perempuannya sehingga mereka memiliki pengetahuan dan wawasan. Sayangnya usia Ibu Kartini tidaklah panjang, ia wafat pada tahun 1904 dalam usia 25 tahun. Tetapi semangatnya terus hidup dalam diri perempuan-perempuan Indonesia hingga saat ini.

Tidak salah kalau sebagai tanda penghormatan atas jasa-jasanya, tanggal kelahiran Ibu Kartini selalu kita peringati. Tetapi akan lebih berarti lagi jika kita bukan sekadar mengetahui atau merayakannya. Yang penting adalah justru meneruskan apa yang dicita-citakan ibu kita itu.

Andai saja Ibu Kartini masih hidup, ia pasti cukup puas dengan apa yang telah dicapai kaum perempuan Indonesia saat ini. Hak dan derajat perempuan sudah sama dengan kaum pria. Ruang gerak perempuan tidak lagi hanya sebatas dapur, tetapi ia bisa menuntut ilmu se tinggi-tingginya. Saat ini wanita bisa menduduki jabatan apa saja dan di bidang apapun asalkan memiliki kemampuan. Bahkan yang memimpin negara Indonesia saat ini adalah seorang wanita, Presiden Megawati Soekarno Putri.

Tetapi kalau teman-teman jeli maka akan bisa melihat bahwa kemajuan yang diraih perempuan Indonesia saat ini masih belum merata. Mereka yang maju umumnya hanya yang tinggal di daerah perkotaan. Coba kita tengok di pedesaan dan daerah-daerah terpencil, masih banyak perempuan yang memerlukan pertolongan, paling tidak dorongan semangat agar mereka mau berjuang untuk maju.

Menjadi tugas kitalah untuk memberikan motivasi kepada mereka yang masih ketinggalan. Caranya? Tentu saja sebagai pelajar, tugas kita belajar dengan baik sehingga jika kelak kita mempunyai kedudukan maka kita bisa berbuat banyak. Termasuk meratakan kemajuan di seluruh lapisan masyarakat. Setuju? (Yepa)***